Baca Cerita Sebelumnya Tidak mungkin aku menerimamu sebagai kekasih. Tidak mungkin aku merebut kekasih dari seorang wanita hanya untuk...
Tidak mungkin
aku menerimamu sebagai kekasih. Tidak mungkin aku merebut kekasih dari seorang
wanita hanya untuk aku miliki. Aku tidak akan menjadi seegois itu. Bagaimanapun
aku juga seorang wanita. Aku tau bagaimana rasanya saat orang yang kita cintai
berpaling ke hati yang lain. Yaa meskipun tidak pernah merasakannya secara
langsung. Setidaknya aku tau dari cerita dari beberapa teman yang pernah
merasakan bagaimana sakitnya itu.
Aku tau kamu
kecewa. Sehingga kamu pun memilih untuk menjauh dariku dan meminta waktu untuk
mengendalikan hatimu dan membuat semuanya kembali normal. Kamu tau bagaimana
rasanya saat kamu meminta itu semua? Sakit ! Ya sakit. Kecewa ! itu pasti. Kamu
tau kenapa? Karna perasaan “cinta” mu itu telah merubah hubungan kita slama
ini. Sebuah hubungan yang membuatku begitu nyaman. Sebuah hubungan yang
menurutku merasa lebih berarti.
Kamu sangat
tau aku. Kamu tau bahwa aku adalah orang yang tidak suka dengan perpisahan dan
hal-hal yang berbau tidak menyapa orang lain. Tapi aku tidak bisa menahanmu untuk
tidak pergi. Karna aku tau aku tidak mempunyai hak untuk tetap menahanmu disini
bersamaku, menemaniku. Aku akan tetap akan memberikan waktu dan ruang untukmu.
Pergilah tanpa
harus mengucapkan kata perpisahan. Karna aku sangat membenci itu. Karna suatu
hari nanti aku tau kamu akan kembali. Tapi setidaknya bolehkan aku merasa
takut? Aku takut karena aku tau semua akan berubah. Aku takut karena semua akan
terasa asing saat nanti kamu datang kembali, saat menurutmu kamu sudah bisa mengendalikan
hatimu, saat kamu bisa menguasai semuanya. Ketakutanku sungguh beralasan bukan?
Dan disinilah
kita sekarang, semua ketakutanku terbukti. Kamu telah kembali. Kita sudah
saling bertegur sapa (lagi) tapi semuanya tak lagi sama seperti dulu. Persis
seperti yang terbayang olehku, semua berubah menjadi asing dan aku tidak
merasakan kehangatan yang dulu aku rasakan saat bersamamu, saat didekatmu. Cintamu
terhadapku telah melunturkan kehangatan itu. Kini aku mengerti bahwa cinta
seorang lelaki terhadap perempuan (atau sebaliknya) sedemikian hebat hingga
berhasil mengubah kasih akan sebuah persahabatan menjadi hambar. Apa kau juga
merasakan hal yang sama?
Kini aku
merasa kamu tidak lagi memberiku keleluasaan kenyamanan. Semua jadi dingin.
Mungkin ini salahku. Mungkin akulah yang sepantasnya dipersalahkan atas semua
keadaan ini. Kalau sekarang kamu bertanya bagaimana perasaanku? Aku akan
menjawab bahwa aku sungguh kehilangan akan sosokmu. Dan betapa sakitnya
kehilangan itu. Itulah mengapa aku sangat membenci perpisahan.
Jangan pernah
menyalahkan aku karena aku merindukanmu.
Merindukan saat-saat kita tertawa hanya karna sesuatu yang menurut orang lain
tidak lucu. Merindukanmu saat aku benar-benar merasa butuh seseorang untuk
menopang beratnya isi kepalaku. Merindukan kamu yang hanya dengan mendengarkan
atau bahkan hanya duduk disampingku dalam diam tanpa mengatakan apapun saja
sudah mengusir penat yang aku rasakan. Ahh aku merindukan semua kehangatan yang
pernah aku rasakan dulu. Tapi aku akan berusaha menerima semuanya. Menerima
perubahan. Karna apapun yang terjadi kamu tetaplah sosok yang pernah mengisi
hari-hariku dulu. Yang sangat peduli dan mengerti akan semua keadaan dan
perasaanku. Dan aku sangat berterima kasih akan semua itu. Sangat.
This is my first time I wrote my story.
And this is for you, someone who care of
me.
Thanks for everything and every time you
gave me.
1304290010