Haruskah Aku Terluka, Hanya untuk Mencintaimu (Part 2-selesai)


Sungguh aku tak pernah menyangka bahwa emosimu tak bisa kamu kendalikan. Haruskah aku terluka, hanya untuk membuatmu percaya? Haruskah aku terluka, hanya untuk membiarkanmu menyadari betapa berharganya aku? Haruskah aku terluka, hanya untuk meredam agar ini tak menjadi lebih rumit? Aku diam bukan berarti aku merasa bersalah atau membenarkan semua curigamu, tapi aku diam karna aku menyadari hubungan kita jauh lebih berharga daripada sebuah pertengkaran yang seharusnya tak perlu terjadi diantara kita. Aku menangis bukan karna aku ingin terlihat lemah dihadapanmu, tapi aku menangis karna aku tak sanggup lagi berpura-pura kuat didepanmu.
Apa aku tak pernah terlihat nyata olehmu, hingga kamu perlakukanku seperti ini? Apa kamu pernah mengerti apa yang aku rasakan saat emosimu tak kau jaga? Sadarkah kamu bahwa perubahan sikapmu ini hanya membuat hubungan kita berselimut mendung. Harusnya cinta bisa membuatmu mempercayaiku seperti halnya aku mempercayaimu, bukan mencurigaiku seperti ini. Harusnya kamu tau, ahh kamu sebenarnya tau bahwa aku tak akan melakukan hal yang bisa membahayakan hubungan kita. Hanya saja kamu menyangkal semua itu dan lebih mempercayai curigamu saja. Lalu harus bagaimana lagi untuk membuatmu percaya kepadaku? Apa semua yang telah aku lakukan tak pernah kamu pedulikan dan tak cukup untuk membuatmu percaya?
Aku belajar tegar dari apa yang kamu yang telah kamu lakukan kepadaku. Aku belajar bersabar dari semua kecurigaanmu kepadaku. Aku belajar menjadi kuat saat sikapmu terlalu menyakitkan bagiku. Ketika air mata tak sanggup aku hindari, maka itulah air mata untukmu, olehmu dan karenamu. Tapi anehnya hanya kamu pulalah yang bisa menghapus air mata itu dan mengubahnya menjadi senyuman kembali. Mungkin banyak orang mengatakan aku bodoh. Ya aku memang  terlalu bodoh meletakkan kamu didalam hatiku. Tapi hatiku telah memilihmu untuk mengisi didalamya hingga aku tak punya kuasa untuk menolak.
Aku tulus mencintaimu, dan hanya ketulusan inilah yang membuatku tak pernah menyerah untuk memperjuangkan cinta dan perasaanku kepadamu. Sampai saat ini pun aku masih sabar menunggumu, bertahan untuk slalu disampingmu, tetap percaya bahwa kamu akan berubah demi kita. Demi hubungan kita. Tapi jika nantinya aku menyerah itu bukan berarti aku berhenti mencintaimu tapi mungkin aku sudah terlalu lelah untuk menunggumu kembali mencintaiku seperti saat awal kamu menjadi malaikat pelindungku dulu. My guardian angel.
Tidak semua cinta perlu pemahaman
Jika hati telah memilih, maka logika tak kuasa menolak
Just Little Story I’ve heard

1305181923

You Might Also Like

0 comments