Sungguh aku
tak pernah menyangka bahwa emosimu tak bisa kamu kendalikan. Haruskah aku
terluka, hanya untuk membuatmu percaya? Haruskah aku terluka, hanya untuk
membiarkanmu menyadari betapa berharganya aku? Haruskah aku terluka, hanya
untuk meredam agar ini tak menjadi lebih rumit? Aku diam bukan berarti aku
merasa bersalah atau membenarkan semua curigamu, tapi aku diam karna aku
menyadari hubungan kita jauh lebih berharga daripada sebuah pertengkaran yang
seharusnya tak perlu terjadi diantara kita. Aku menangis bukan karna aku ingin
terlihat lemah dihadapanmu, tapi aku menangis karna aku tak sanggup lagi
berpura-pura kuat didepanmu.
Apa aku tak
pernah terlihat nyata olehmu, hingga kamu perlakukanku seperti ini? Apa kamu
pernah mengerti apa yang aku rasakan saat emosimu tak kau jaga? Sadarkah kamu
bahwa perubahan sikapmu ini hanya membuat hubungan kita berselimut mendung. Harusnya
cinta bisa membuatmu mempercayaiku seperti halnya aku mempercayaimu, bukan
mencurigaiku seperti ini. Harusnya kamu tau, ahh kamu sebenarnya tau bahwa aku
tak akan melakukan hal yang bisa membahayakan hubungan kita. Hanya saja kamu
menyangkal semua itu dan lebih mempercayai curigamu saja. Lalu harus bagaimana
lagi untuk membuatmu percaya kepadaku? Apa semua yang telah aku lakukan tak
pernah kamu pedulikan dan tak cukup untuk membuatmu percaya?
Aku belajar
tegar dari apa yang kamu yang telah kamu lakukan kepadaku. Aku belajar bersabar
dari semua kecurigaanmu kepadaku. Aku belajar menjadi kuat saat sikapmu terlalu
menyakitkan bagiku. Ketika air mata tak sanggup aku hindari, maka itulah air
mata untukmu, olehmu dan karenamu. Tapi anehnya hanya kamu pulalah yang bisa
menghapus air mata itu dan mengubahnya menjadi senyuman kembali. Mungkin banyak
orang mengatakan aku bodoh. Ya aku memang
terlalu bodoh meletakkan kamu didalam hatiku. Tapi hatiku telah memilihmu
untuk mengisi didalamya hingga aku tak punya kuasa untuk menolak.
Aku tulus
mencintaimu, dan hanya ketulusan inilah yang membuatku tak pernah menyerah
untuk memperjuangkan cinta dan perasaanku kepadamu. Sampai saat ini pun aku
masih sabar menunggumu, bertahan untuk slalu disampingmu, tetap percaya bahwa
kamu akan berubah demi kita. Demi hubungan kita. Tapi jika nantinya aku
menyerah itu bukan berarti aku berhenti mencintaimu tapi mungkin aku sudah
terlalu lelah untuk menunggumu kembali mencintaiku seperti saat awal kamu
menjadi malaikat pelindungku dulu. My guardian angel.
Tidak semua cinta perlu pemahaman
Jika hati telah memilih, maka logika tak kuasa
menolak
Just Little Story I’ve heard
1305181923
0 comments