Haruskah Aku Terluka, Hanya untuk Mencintaimu (Part-1)

Aku mulai berbicara dengan hatiku. Apakah didalam cinta harus ada yang tersakiti? Apakah cinta tidak bisa hanya berselimut bahagia? Apakah semua cinta harus berkorban demi sebuah kebahagiaan yang nyata? Semua pertanyaan itu harusnya dengan mudah aku jawab dengan panjang lebar. Bukankah aku sudah merasakan apa yang disebut orang pahit manis dalam mencinta. Tapi nyatanya semua itu sulit kujawab dan kujelaskan. Otakku tak memiliki jawaban dan hatiku tak mampu menemukan kejelasan atas pertanyaan itu. Ya, yang aku tahu hanyalah cintaku kepadamu bukanlah cinta yang bisa dipahami oleh semua orang. Bukan cinta sesaat seperti kebanyakan orang.  Cintaku adalah cinta yang tulus. Tak butuh penjelasan dan tidak perlu pemahaman orang lain. Cukup kamu dan aku yang tau.
Begitu mudah dan cepat memang kita memulai cerita ini. Cerita tentang kita. Cerita antara aku dan kamu. Rasa nyaman selalu aku rasakan bila berada di sampingmu. Kamu seolah menjadi malaikat pelindung yang dikirim Tuhan untuk selalu melindungiku. Untuk selalu berada di dekatku saat aku kecewa pada dunia. Untuk selalu memelukku dengan hangat saat semua masalah seolah bersekongkol untuk menjepitku. Untuk selalu sigap menyiapkan pundakmu hanya untuk sekedar menjadi sandaranku, saat air mata tak lagi mampu membendung semua rasa yang tak bisa aku kendalikan. Kamu adalah guardian angel yang bisa menghempaskan semua rasa yang mencekikku hanya dengan tatapan teduhmu.

Tapi semua yang terjadi memang kadang tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Aku tau bahwa dalam suatu hubungan tak akan ada yang berjalan mulus seperti jalan tol. Aku tau akan ada krikil atau batu yang akan menjadi penghalang jalan cinta. Ahh semua orang juga tau tentang itu. Tapi aku tak pernah tau bahwa cinta bisa sedemikian hebat bisa mempengaruhimu. Hingga kamu tak bisa lagi membedakan mana itu rasa cinta dan rasa cemburu yang berlebihan. Kenyataan seperti inikah yang harus kita lalui? Jika iya, mengapa kamu tak coba untuk mempercayaiku saja? Bukankah dalam suatu hubungan kepercayaanlah yang slalu diagungkan. Apa sesulit itu hanya untuk membuatmu percaya kepadaku?

- baca selanjutnya -

You Might Also Like

0 comments